HP untuk Melacak Malaria
PENELITI dari Harvard school of Publik Health melacak jejak penyebaran malaria di Kenya menggunakan catatan panggilan telefon dan pesan singat dari 15 juta telefon genggam / Handphone (HP).
Sebelum menggunakan telefon genggam, mereka mengandalkan data jaringan jalan, sensus, dan penelitian GPS kecil-kecilan. ‘’Kini kami bisa menggunakan data pergerakan manusia lewat telefon genggam dan membandingkannya dengan resiko infeksi,’’kata Caroline Buckee, asisten profesor epidemiologi Harvard School of Public Health.
Buckee dan koleganya menggunakan data telefon genggam sejak Juni 2008 hingga Juni 2009 untuk melacak waktu dan asal telefon serta pesan singkat dari 15 juta telefon genggam milik warga Kenya. Mereka lalu membandingkannya dengan volume pelanggan di wilayah tertentu di kawasan prevalensi malaria.
Dengan mempelajari pergerakan parasit dan manusia, tim bisa melihat sumber malaria dan siapa saja yang mungkin terinfeksi. Hasil penelitian yang di publikasi di Jurnal Science menunjukan bahwa transmisi malaria di Kenya didominasi oleh perjalanan dari danau Victoria dan wilayah ujung barat negeri itu, ke ibu Kota Nairobi.
Sekitar 89 persen dari satu juta kematian akibat malaria setiap tahunnya terjadi di Afrika. Hasil penelitian Harvard tersebut membantu peneliti memahami bagaimana pola perjalanan manusia berpotensi menyebarkan penyakit, serta peningkatan kesehatan masyarakat untuk mengentaskan infeksi penyakit yang dibawa nyamuk.
Buckee mengantisipasi teknologi telefon genggam dapat mengubah pendekatan pengendalian malaria. Strategi lama, seperti penggunaan insektisida, jaring nyamuk, obat dan pemberantasan habitat nyamuk bisa ditingkatkan dengan pengiriman pesan kepada para pelawat dari dan ke wilayah malaria. Penggendalian dengan cara ini lebih murah, di tengah ketatnya anggaran kesehatan di Kenya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar