Sidik Jari Dikenal Sejak Jaman Prasejarah



BENTUK  sidik jari setiap orang sangat khas karena semua sidik jari manusia berbeda. Perubahan fisik manusia, ternyata tidak mengubah sidik jarinya. Sidik jari dianggap alat yang paling akurat untuk mengidentifikasi pelaku kejahatan. Sidik jari telah dikenal sejak masa prasejarah.

Banyak sekali peninggalan masa prasejarah yang menunjukan adanya penggunaaan sidik jari sebagai tanda khas seseorang. Namun, baru diawal abad ke 2, sisik jari digunakan secara modern untuk mengidentifikasi korban maupun pelaku kejahatan.

Penyelidikan forensik dengan menggunakan sidik jari mulai digunakan tahun 1915, bersamaan dengan dibentuknya Internatonal Association for Identification (IAI). Kemudian tahun 1977 IAI mulai memberlakukan standar sertifikasi untuk para penguji sidik jari. Sebelum tahun 1800-an, lembaga penegak hukum menggunakan memori tampilan visual untuk mengidentifikasi pelaku kejahatan. Namun, cara ini ternyata tidak efektif karena tampilan visual seseorang bisa dengan mudah untuk diubah.

Sekitar tahun 1870, antropologi asal Prancis, Alphonce Bertillon mendorong penggunaan sistem identifikasi berdasarkan ciri khas tulang orrgan tubuh tertentu. Sistem ini lebih masuk akal karena tulang khas seseorang juga tidak mudah untuk diubah. Pada 30 tahun pertama setelah penemuannya, sistem ini diterima dalam proses identifikasi pelaku kriminal. Indentifikasi pelaku kejahatan menggunakan bentuk tulang yang khas tidak lagi digunakan, dilansir dari Onin.com, pada tahun 1903 sebuah kasus yang menimpa seseorang bernama Will West di Leavenworth, yang dituntut karena memiliki bentuk tulang khas yang sama dengan pelaku kejahatan bernama William West. Ternyata Will dan William West memang kembar.

 Saat diteliti sedikit sidik jarinya, barulah diketahui bahwa Will West dan William West adalah dua orang yang berbeda meski mereka terlahir kembar.



Tidak ada komentar: